Wahai Saudaraku Semua (Tuluslah Kamu Dalam Kehidupan ini Jangan Kau Benci Bilang Sayang, Janganlah Kau Jadikan Hidupmu Api Yang Akan Membakar Kulitmu Sendiri. Aku Slalu Memaafkanmu Walaupun Kau Sakiti, Kutunggu Nasehatmu Walapun itu Palsu).


“Sesungguhnya orang-orang mukmin adl bersaudara krn itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat Rahmat.”
Allah SWT banyak menekankan arti persaudaraan sesama muslim dalam banyak ayat. Bahkan agar saling memintakan apapun satu sama lain krn banyak saudara seorang muslim merasa kuat aman dan mendapat perhatian. Dalam persaudaraan terdapat pula hak dan kewajiban minimal ada 6 seperti yg dijelaskan oleh Rasulullah saw.
Hak seorang muslim terhadap muslim lainya ada enam 1. Apabila diberi salam hendaknya dijawab. 2. Apabila diundang hendaknya dipenuhi. 3. Apabila diminta nasihat hendaknya memberi nasihat. 4. Apabila bersin dan mengucapkan hamdallah hendaknya dijawab yarhamukallah. 5. Apabila sakit hendaknya dikunjungi. 6. Apabila dia wafat hendaknya diantar sampai kuburan. Ada beberapa hal yg dapat merusak persaudaraan itu diantaranya
sombong egois senang memperolok atau mengejek berbangga diri krn keturunannya kemaksiatan krn lali terhadap Allah meninggalkan hukum Allah dsb. Kondisi ummat Islam umumnya dan Indonesia khusunya menuntut persaudaraan lbh urgent. Namun demikian kita jangan termakan propaganda kaum salibis yg sedang gencar menyebarkan dakwah persaudaraan kepada ummat Islam dalam rangka menyeret ummat Islam ke dalam ajaran mereka. Naudzubillahi mindzalik.

Nurleli, S.Pd.(2011) MODEL LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GURU KELAS MEMAHAMI MASALAH SISWA. In: Proposal, 25  April  2011, Pesawaran.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model layanan bimbingan konseling di sekolah dasar untuk meningkatkan kualitas guru kelas memahami masalah siswa. Penelitian ini beranjak dari enam alasan utama ; Pertama, setiap manusia pasti mempunyai masalah, baik laki-laki, perempuan, kaya-miskin, tua – muda, tanpa mengenal batas usia, termasuk siswa sekolah dasar Kedua, permasalahan yang dihadapi siswa saat proses pembelajaran akan mempengaruhi pencapaian hasil belajar yang optimal. Ketiga, di sekolah dasar secara formal belum ada unit layanan bimbingan konseling yang menangani permasalahan-permasalahan siswa. Keempat, sampai saat ini layanan bimbingan konseling di sekolah dasar dibebankan pada guru kelas yang sudah memiliki beban mengajar yang cukup padat, sehingga kegiatan layanan bimbingan konseling tidak berjalan sebagaimana mestinya, bahkan programnya tak jelas. Kelima, permasalahan siswa sekolah dasar perlu difasilitasi agar proses pembelajaran yang ditempuh siswa bisa optimal. Keenam, guru kelas sekolah dasar belum mempunyai model yang bisa digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan layanan bimbingan konseling.


Oleh 
Eko Suncaka, S.Pd.
(eko.ekosuncaka@gmail.com/hendrik_ekos@yahoo.co.id)
Pekerjaan (occupation, vocation, career) merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia dewasa yang sehat, di mana pun dan kapan pun mereka berada. Betapa orang akan merasa sangat susah dan gelisah jika tidak memiliki pekerjaan yang jelas, apalagi kalau sampai menjadi penganggur. Demikian pula banyak orang yang mengalami stres dan frustrasi dalam hidup ini karena masalah pekerjaan. Penelitian Levinson (dalam Isaacson, 1985) menunjukkan bahwa komponen terpenting dari kehidupan manusia dewasa adalah: (1) keluarga, dan (2) pekerjaan. Dua komponen tersebut sangat menentukan kebahagian hidup manusia, sehingga tidak mengherankan jika masalah pekerjaan dan keluarga praktis menyita seluruh perhatian, energi, dan waktu orang dewasa.

Menurut Herr dan Cramer (dalam Isaacson, 1985) pekerjaan memiliki peran yang sangat besar dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, terutama kebutuhan ekonomis, sosial, dan psikologis. Secara ekonomis orang yang bekerja akan memperoleh penghasilan/uang yang bisa digunakan untuk membeli barang dan jasa guna mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Secara sosial orang yang memiliki pekerjaan akan lebih dihargai oleh masyarakat daripada orang yang menganggur.

Secara social orang yang bekerja mendapat status sosial yang lebih terhormat daripada yang tidak bekerja. Lebih jauh lagi orang yang memiliki pekerjaan secara psikologis akan meningkatkan harga diri dan kompetensi diri. Pekerjaan juga dapat menjadi wahana yang subur untuk mengaktualisasikan segala potensi yang dimiliki individu.


Oleh
Eko Suncaka, S.Pd.
(eko.ekosuncaka@gmail.com/hendrik_ekos@yahoo.co.id)

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional no. 20 tahun 2003 pasal 3 dinyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional maka dirumuskan tujuan pendidikan dasar yakni memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan menengah (pasal 3 PP nomor 28 tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar).
Pendidikan dasar merupakan pondasi untuk pendidikan selanjutnya dan pendidikan nasional. Untuk itu aset suatu bangsa tidak hanya terletak pada sumber daya alam yang melimpah, tetapi terletak pada sumber daya alam yang berkualitas. Sumber daya alam yang berkualitas adalah sumber daya manusia, maka diperlukan peningkatan sumber daya manusia Indonesia sebagai kekayaan negara yang kekal dan sebagai investasi untuk mencapai kemajuan bangsa.